Sangat pantas rasanya jika Metacritic, IGN, dan Games
Radar berbondong-bondong memberikan bintang 5 atau rating tertinggi untuk
game balutan Naughty Dog ini.
Mengungsung genre Survival-Horror,
The Last of Us memberikan cita rasa klasik yang sulit dijumpai saat ini, membuatnya
menjadi salah satu yang terbaik di genre nya dan mampu menggeser eksistensi
para franchise pesaing. Two Thumbs Up!
SEPERTI BERADA DALAM SEBUAH DRAMA
Jika anda adalah seseorang yang menyukai game dengan jalan cerita yang berkualitas,
berarti anda tidak perlu berfikir 2 kali untuk mecicipi The Last of Us. Menjadikan Jamur
Cordyceps sebagi sumber sebuah malapetaka, game ini menawarkan jalan cerita yang bukan hanya menarik namun
menyentuh serta emosional. Saat game
dimulai, kita akan bermain sebagai tokoh Sarah, seorang anak perempuan yang
tinggal dengan ayahnya Joel, namun pada suatu malam ia terbangun karna suatu
suasana yang berbeda dari biasanya, ternyata sebuah kekacauan telah terjadi di
kota tersebut, penyebaran jamur berbahaya yang bernama Cordyceps, membuat orang-orang disekitar menjelma seketika menjadi
mahkluk menyeramkan yang disebut Infects.
Kondisi ini membuat mereka harus melarikan diri. Latar belakang seperti ini
memang terdengar mainstream, namun
tidak akan menjadikan game ini
melempem, karena selanjutnya secara tragis Sarah meninggal sehingga Joel harus
menjalani hidup sendirian dengan bayang-bayang kesedihan. Hingga 20 tahun
berlalu, Joel tetap melanjutkan hidup bersama beberapa teman yang lain, sampai
pada akhirnya Joel menemukan sosok partner yang sangat ia benci dan dia anggap
merepotkan, tetapi partner ini lah yang akhirnya membuat dunia Joel berubah,
yaitu Ellie anak perempuan berusia 14 tahun yang sangat malang dan lugu. Cerita
utama sesungguhnya menceritakan perjalanan Joel dan Ellie mengarungi kota mati
yang tragis dan penuh twist, tidak
mudah dilewati dan penuh drama pastinya, kisah mereka berdua selalu menyayat
hati pemain dengan adegan kesedihan yang dipertontonkan secara lugas. Bagaimana
Ellie mengidam-idamkan sosok ayah yang tidak pernah ia miliki dan bagaimana
Joel merindukan sosok anak yang sudah lama hilang. Walaupun awalnya Ellie
dianggap sebagai benalu, ternyata dia sangat malang dan butuh perhatian. Kehadiran
orang-orang disekitar mereka juga menjadi penyedap tersendiri dalam cerita,
bagaimana manusia disekitar sudah tidak bersahabat lagi dan menjadi sosok yang
sangat individual, sehingga Joel dan Ellie benar-benar harus saling melindungi
satu sama lain. Intinya, siapapun sosok dibalik penulisan jalan cerita The Last
of Us, yang pasti dia harus mendapatkan ucapan selamat, keberhasilan dalam membangun
plot yang penuh drama tentu bukan pekerjaan yang mudah dan drama tersebut
tersebar di tiap scene.
Cerita utama sesungguhnya menceritakan perjalanan Joel dan Ellie mengarungi kota mati yang tragis dan penuh twist |
THE REAL SURVIVAL-HORROR!
Saat ini memang sulit menemukan game Horror yang cukup klasik, kebanyakan dari mereka mencoba mixing yang baru sehingga unsur horror
itu sendiri telah jauh dari kata kuat. Berbeda dengan The Last of Us, bagi anda penikmat Survival-Horror pasti akan sangat gembira dengan kehadiran game
ini. Latar tempat game ini berlangsung berada disuatu kota mati yang telah
berantakan, kotor, jorok, gelap, dan seram pastinya. Tiap sudut lorong dan
ruangan harus diwaspadai. Suara-suara yang aneh selalu terdengar sekelibat
ditelinga, menghembuskan hawa mencekam yang lebih berbahaya. Akar kuat Horror The Last of Us berada pada cara melawan musuh yang tidak seperti
Rambo. Digame ini, anda tidak akan
dilayani dengan perseidan peluru yang melimpah, sehingga penghematan peluru
harus terus ditepkan. Bagi anda yang menyukai cara menyerang musuh dengan ruang
terbuka, lebih baik anda tahan niat itu dan berfikir lagi. Permasalahannya, The Last of Us ini jauh dari kata Action, game ini menitikberatkan cara menghabisi musuh yang lebih keji dari
pada menembak mati. Sepertinya The Last
of Us sengaja memberikan perbandingan musuh yang lebih banyak dari pada
peluru yang tersedia, agar nilai stealth
itu tetap hidup. Dengan sengaja membuat peluru sangat terbatas, agar rasa takut
itu terus tumbuh, mengingat lawan yang ada tidak sebanding. Rasa percaya
diripun tersudutkan, karna kita tidak akan dilengkapi oleh SMG yang dapat memompa ratusan peluru, atau RPG yang mampu merobohkan bangunan. Pada dasarnya, The Last of Us sangat identik pada trik ‘Cat and Mouse’ yang harus diterapkan
dikala persenjataan kritis. Tidak semua musuh harus kita bunuh, apalagi jika
kita membuat keramaian dengan suara tembakan mereka akan menyerbu dengan
banyaknya, sehingga gerakan diam-diam dan kabur lebih efektif dan mudah. The Last of Us menempatkan kita pada
posisi manusia biasa, bukan manusia super yang dapat menghabisi semua musuh. Kita
tidak akan ditempatkan sebagai tokoh heroic
yang tidak takut akan apapun, yang dapat melawan musuh apa saja, namun
sebagai tokoh cerdas dan pintar yang bisa melewati semua rintanagan.
Menitikberatkan cara menghabisi musuh yang lebih keji dari pada menembak mati. |
PELAJARI MUSUH SEBELUM BERTINDAK
The Last of Us menatar
kita bagaimana cara bermain yang smart,
hal ini ditunjukan dengan musuh yang variatif. Tiap-tiap musuh yang ada
memiliki spesifikasi yang berbeda dan cara menghabisi yang berbeda pula. Yang pertama
ada Clickers, yaitu manusia yang
sepenuhnya sudah terinfeksi, dia tidak dapat melihat dengan jelas namun
memiliki pendengaran yang tajam, sulit untuk ditaklukan, karna 1 peluru saja
tidak akan cukup. Kita bisa mengatasinya, dengan throw sebuah bata atau botol ke arah yang berbeda supaya dia
mengikuti arah tersebut dan kita bisa pergi. Infects, manusia yang terinfeksi tetapi masih seidkit sadar, bisa
melihat ataupun mendengar, namun cenderunglebih mudah untuk ditaklukan.
Runners, sekelompok manusia yang telah kehilangan akal sehat, individualis dan
kejam. Semua itu dilakukan Runners
karna terdesak oleh kondisi kota yang kian kritis, sehingga membuat mereka
berbuat jahat agar dapat bertahan hidup. Disisi lain ada juga tentara pasukan
pemerintah yang otoriter, yang siap menembak siapa saja yang tidak taat aturan.
Perbedaan spesifikasi musuh ini membuat kita harus hati-hati sebelum bertindak,
memilih untuk menghabisi atau kabur secara diam-diam.
Runners, sekelompok manusia yang telah kehilangan akal sehat, individualis dan kejam. |
AKTING YANG PATUT DIACUNGI JEMPOL
Walaupun Actor yang
ada hanyalah sebuah tokoh game, namun
akting dan visual wajah serta gerak-gerik mereka sangat baik. Mimik wajah yang
ditampilkan sungguh dalam dan sungguh tajam dalam penyampaian suatu pesan nonverbal . Akting total dari Joel dan
Ellie begitu sempurna hingga dengan mudah dapat menggambarkan kesedihan dan
kehampaan yang terdapat dijiwa mereka saat mengarungi kota tampa harapan. Ellie
pun beradegan layaknya seorang anak kecil lugu yang membuat kita selalu
kasihan, bagaiman dia penasaran akan hal-hal yang baru, bagaimana ia ketakutan,
hingga bertingkah laku layaknya anak kecil dengan membaca komik dengan antusias
ditengah perjalanan. Semua mimik wajah
sempurna itu sungguh begitu pintar memainkan emosi kita yang sedang bermain. Tata
kosmetik wajahnya pun sungguh detail dan jelas.
Ellie anak perempuan berusia 14 tahun yang sangat malang dan lugu. |
PARTNER YANG MENGGANGGU
Seperti telah disebutkan di atas, kita harus pintar meracik
strategi jika ingin menamatkan game dengan
mudah. Namun sayangnya, rencana yang telah disusun dengan sempurna dihancurkan
oleh partner yang sering bertingah bodoh. Seperti misalnya ketika kita mimilih
mengendap-endap melewati Infects,
justru dengan bodohnya teman kita Bill malah menembak Infects tersebut, menciptakan keributan hingga semua musuh yang ada
datang menghampiri. Tidak jarang, rencana mengumpat kita malah ketahuan, karna
partner yang tidak bisa diam. Terutama saat berpetualang bersama Bill. Namun nilai
plus nya, mereka sangat interaktif dan cerdas. Saat kita memasuki suatu ruangan
dan ingin memeriksa apakah ada item
yang bisa diambil, mereka tidak hanya diam menunggu kita layaknya seorang
patung. Mereka juga akan melakukan aktifitas lain seperti bersiul,
melihat-lihat, atau mengajak kita bercanda. Kalimat yang mereka sampaikan juga
relevan dengan aktivitas yang sedang kita lakukan disaat memeriksa suatu
ruangan.
Partner yang sering bertingah bodoh. |
GORE YANG SANGAT
LUGAS
The Last of Us memang
tidak pernah malu-malu dalam menunjukan seperti apa itu game Horror, tanpa jeda dan tanpa perantara mereka menyampaikan
semuanya secara langsung dan lugas. Tampa ampun! Itulah kesadisan yang terus
disajikan kepada pemain. Cara fighting
disini tidak hanya berbicara tentang tonjok-menonjok, namun bagaimana kita
menghabisi musuh dengan cara yang lebih cepat dan efektif. Seperti memenggal
kepala, membacok kepala, atau mengoyak kepala dengan gunting, akan menjadi
aktivitas yang rutin dilakukan. Gore yang disajikan, tidak pernah terasa kurang
atau nanggung, kesadisan menjadi nilai jual yang membuat pemain menjadi
ketagihan untuk lagi dan lagi, daging yang keluar dari jantung atau otak yang
melebur membuat pemain merasa puas dengan hasil yang telah ada. Sehingga kita
menjadi sosok yang haus terus akan daran. Yummy!
Menghabisi musuh dengan cara yang lebih cepat dan efektif. |
IT’S A MASTERPIECE
Kesuksesan The Last of
Us dipasaran tidak perlu diragukan, memborong begitu banyak penghargaan
membuat The Last of Us berfikir untuk
mengulang lagi kesuksesan dengan merilis Playstation 4 Version, yang ditebut The
Last of Us: Remastered. Perbedaan tidak banyak, cerita pun cenderung sama,
hanya kualitas grafis yang ditingkatkan dan disesuaikan dengan teknologi Playstation
4. Agar pengguna Playstation 4 juaga dapat merasakan renyahnya game ini. The Last of Us disebut-sebut sebagai Survival-Horror terbaik saat ini, berada pada track Horror yang wajar dan tidak too much, rasanya game ini pantas dijuluki
sebagai a Masterpiece!
a Masterpiece |
Salah satu kekurangan game ini adalah partner yang terkadang
bodoh dan entah mengapa ending yang tidak sesuai harapan. Namun semua kekurangan
itu telah dibungkus rapat oleh kelebihan yang jauh lebih banyak. Rating hampir sempurna rasanya sangat
pantas dilayangkan pada game ini. Tunggu
apa lagi, segeralah mencoba, Joel dan Ellie sudah menungumu diluar sana!
RATING FROM US : 9/10
TERTARIK? KAMI MENJUAL SOFTCOPYNYA HANYA DENGAN HARGA
IDR 20.000
IDR 20.000
Tidak ada komentar:
Posting Komentar